24 March 2020

Mitra Niaga, Petani, dan Ekspor Olahan Kelapa

Dari kecil ia terus tumbuh semakin besar. Lengkapi berbagai hal yang kurang, baik dari segi manajemen, maupun produksi. Terus menerus mengembangkan diri sampai produknya menyentuh pasar global. Namun, ia, Mitra Niaga tidak akan pernah lupa dengan para petani yang dibina sejak awal.

Setidaknya ada 100 petani di tiga wilayah Indonesia yang menjadi mitra Ade Iskandar dari Mitra Niaga. Mereka pasok hasil taninya untuk diolah menjadi berbagai produk makanan dengan standarisasi khusus lalu dijual ke berbagai daerah lain. Termasuk pasar luar negeri, semisal Amerika Serikat dalam jumlah yang cukup besar.

Semua bermula dari kegemaran Ade Iskandar membuat berbagai mesin pengolahan hasil pertanian. Latar belakangnya sebagai dosen IPB membuat semangat tak henti berinovasi agar mesin-mesin rancangannya dapat jadi pemecah masalah yang dirasakan petani.

Sekadar menciptakan mesin saja ternyata tidak cukup bagi Ade Iskandar.

Dengan nekat, ia kembangkan usahanya untuk mulai produksi olahan kelapa dari tangan para petani. Ia juga bekali para petani dengan mesin hasil inovasinya serta pelatihan lain yang dapat meningkatan kualitas dan kuantitas produksi.

Kini, para petani binaan Ade Iskandar di bawah Mitra Niaga juga tak hanya memasok hasil taninya ke Mitra Niaga. Beberapa perusahaan besar juga sudah turut membutuhkan petani untuk produksi barangnya.

“Ya dulu kita memang niatnya bantu petani. Lalu gimana caranya semakin membantu lagi dengan mengolah produk,” kata Ade Iskandar.

Kini, berbagai produk terus dikembangkan Ade Iskandar dalam usahanya. Beberapa di antaranya seperti gula kelapa organik, kelapa parut kering organik, keripik kelapa rganik, Virgin Coconut Oil, Organic Coconut Syrup, Organic Coconut Aminos, dan berbagai produk ekstrak kelapa lain.

Tak sekadar melatih petani dan mengolah produk kelapa, Mitra Niaga juga berkomitmen untuk menjadi penghasil produk yang aman, berkualitas, legal, asli, dan halal. Komitmen itu terus hadir sejak 2012 hingga sekarang.

Dan selama usaha ini berjalan, riset inovasi tidak pernah berhenti dilakukan Ade Iskandar dan tim. Terlebih untuk terus memanfaatkan produk kelapa agar seutuhnya bisa bermanfaat. Setiap produknya pun telah dilakukan proses standardisasi khusus agar terjamin.

Bukan tanpa rintangan Ade Iskandar jalankan usaha. Mulai dari sulitnya permodalan saat pesanan sedang banyak dan bersamaan, keterbatasan sumber daya, sampai akses pemasaran.

“Defisit ya pernah. Tapi saya selalu ingat saja, lewat ini (Mitra Niaga) saya bisa bantu orang. Saya percaya selalu ada harapan ke depan,” ujar Ade Iskandar.



Penulis: Dewi Rachmanita

 

Other News & Updates

08 April 2020
“Sudah ada beberapa UMKM (di Jawa Timur) yang terpaksa merumahkan pegawain...
19 February 2020
Dalam rangka pendampingan bagi para pelaku usaha syariah anggota IKRA Indonesia,...